Kesalahan Populer

1. Beli platform saja tanpa konten belajar , dengan asumsi guru bisa mengisi sendiri

Proses belajar mengajar online yang saat ini dilakukan akan mulai bisa dieksekusi saat bahan belajar sudah siap di dalam platform , kami yakin semua guru dan pendidik yang berpengalaman dan  profesional di  sekolah setujua dengan hal  ini  . Bahan belajar adalah semua konten yang dikonsumsi siswa siswi didik yang sudah melewati proses perancangan dan pengembangan yang terorganisir dan tersistematisasi dengan baik , Sayangnya proses memasukan konten dan mensistematisasi konten dalam berbagai bentuk bentuk format digital adalah proses terpenting yang paling menghabiskan energi dan waktu , dan biasanya dikerjakan oleh tim bukan perseorangan . tim terbaik adalah tim guru yang memeiliki keahlian khusus untuk course / content development dan pengetahuan yang fasih tentang dunia digital / paltform yang digunakan . Apalagi dengan realita bahwa kebanyakan tenaga guru guru di sekolah saat ini masih perlu dibantu dan selanjutnya didampingi untuk MIGRASI ke kebiasan da kultur digital .

Sayangnnya kebanyakan provider atau vendor platform hanya menyediakan platform saja , sebagian yang menyediakan

Solusinya, tim kami siap untuk menyediakan program training (pelatihan ) dan pendampingan dalam pemakaian platform sampai ke detil kerja harian guru  seperti :

  • merancang konten baru ,
  • administrasi course ,
  • support administrasi saat proses uijian sekolah berlangsung
  • monitor hasil progress belajar anak yang kadang membutuhkan 1 asisten per guru .
  • olah data analisa hasil belajar siswa untuk report hasil belajar
  • pengembangan fitur fitur lanjut custom by request sekolah untuk development course dan kemudahan pekerjaan guru

2. Punya konten tapi gak punya platform , atau memakai platform komersil atau platform gratis yang banyak beredar

Barang dan produk gratis selalu memiliki keterbatasan , karena sifatnya bisa digunakan  tanpa biaya  .  Jika fiturnya pun bagus , belum tentu sesuai dengan kebutuhan sekolah yang sudah pasti berbeda dengan sekolah lain .

Apalagi jika dikaitkan dengan kebutuhan proses belajar mengajar  , sudah pasti berbeda  , ini adalah sebuah fakta bukan opini .

Dengan beralihnya kegiatan belajar ke platform online , sekolah harusnya memiliki kendali penuh terhadap semua aktivitas belajar dan pengembangan serta pengaturan fitur yang ada termasuk desain keseluruhan sistem . Hal ini menjadi tidak mudah ketika platform yang digunakan  bukan milik sekolah sendiri atau sifatnya sewa seperti google classroom , dan sebagian besar lms gratis yang digunakan banyak sekolah saat ini .

Karena masalah kepemilikan ini tidak menutup kemungkinan jika dalam proses penggunaannya pemilih provider platform dan LMS mengubah berbagai terms dan agreement yang berhubungan dengan fitur atau hak pakai platform tidak sesuai dengan harapan sekolah . Ini akan menjadi potensi  masalah yang sangat besar di kemudian hari .  

Memiliki platform sendiri ibarat memiliki rumah sendiri dengan sertifikat hak milik pribadi  dengan desain rancangan sendiri . Segala perubahan terhadap isi dan bagian rumah menjadi kendali penuh pemilik rumah .

3. BELI PLATFORM DAN KONTEN , PROSES TRAINING & INTEGRASI DILAKUKAN MANDIRI .

Idealnya memang setiap sekolah bisa melakukan training dan pelatihan sendiri secara independen . Dalam kenyataannya proses training dan pelatihan yang sanggup menghasilkan skill dan kompetensi digital tidaklah mudah dan membutuhkan sumber daya, waktu, energi dan biaya yang serius , karena ini bukan sesuatu yang bisa diajarkan satu kali tapi adalah sebuah akibat dari kebiasaan  dan  repetisi  . Teknologi tanpa integrasi menjadi hal sia sia , ada tools tapi tidak bisa dipakai dengan baik . Pendampingan menjadi hal penting saat membeli platform karena benefit dari system digital akan bisa dinikmati oleh guru dan siswa ketika semua fitur di paltform diprektekan dan digunakan dengan baik , karena telah melalui kalibrasi yang tepat antara system dan usernya , apalagi jika dibuat kustom.

Dengan logika sederhana  Platform simpel , yang langsung mudah digunakan  pasti fiturnya simpel . Platform dengan fitur yang lengkap pasti membutuhkan pelatihan yang ekstra karena di desain untuk mencapai tujuan yang lebih banyak .

Solusinya tim kami dalam proses pembuatan platform dan pengalman pengalman sebelumnya telah melakukan best practice dan uiji coba serta trial and error yang bisa dipergunakan secara praktis oleh tim guru dan sekolah .

Best practice ini mencakup semua aktivitas detil belajar mengajar yang dialami secara nyata oleh guru dan siswa yang bisa memangkas waktu pelatihan dan mengoptimalkan penggunaan teknologi platform untuk memudahkan proses belajar mengajar .

4. BELI SOLUSI TANPA URUSAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN

Dengan beralih ke dunia internet dan digital berarti kita menjadi bagian dari komunitas digital yang terkoneksi satu sama lain .

Perkembangan teknologi global akan selalu mempengaruhi kita untuk ikut berkembang dan terus mengikuti perkembangan teknologi , jika menolak berpartisipasi maka system dan platform yang sudah dibangun akan cepat obsolete atau kadaluarsa .

Sehingga teknologi adalah masalah waktu,

Lebih tepatnya hanya benefit yang dirasakan user dalam periode waktu tertentu .

Seperti produk fisik yang nilainya akan selalu mengalami depresiasi.

Sehingga platform pun harus dianggap sebagai sebuah proses Investasi bukan membeli produk .

Tim kami terus merejuvenasi platform sehingga selalu up to date dengan perkembangan kebutuhan belajar dan well develop dengan perkembangan teknologi internet dan digital , sehingga sekolah bisa lebih berfokus ke delivery service ke anak didik tanpa harus pusing untuk masalah tekniks dan perkembangan teknologi dan selalu tumbuh berkembang sebagai entitas lembaga digital bisa terus berkarya dengan perkembangan komunitas secara global .

Open chat
1
Coba GRATIS
Patrick Elearning
Saya berminat mencoba "Demo Course" secara gratis!